
Abdulharis.ac.id, Maros – Satu lagi perpustakaan masjid yang diresmikan, serangkaian acara Semarak Muharram oleh PHBI Kabupaten Maros, bertempat di Masjid Agung Maros, diresmikan perpustakaan, sekaligus penerimaan buku dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Maros, Jumat, 28 Juli 2023.
Turut hadir dalam peresmian tersebut, Ismail Suardi Wekke, Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Maros, yang juga Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Abdul Haris, Makassar.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, menghadirkan Tokoh Literasi Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional, Bachtiar Adnan Kusuma, dipanggil akrab BA, sebagai Pembicara Epilog di Workshop Bunda Baca, Bunda Literasi, Duta Baca dan Pegiat Literasi Provinsi Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu di Aryaduta Hotel Makassar.
Kegiatan yang menghadirkan 24 Kabupaten Kota di Sulsel, selain digelar Offline juga melalui Zoom. Bachtiar yang juga Ketua Umum Forum Nasional Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional RI, didahului pembicara lainnya, yaitu Kadis Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi Sulsel, Hj. Andi Mirna, S.H. dan Anggota DPRD Sulsel Sri Rahmi dipandu Rezky Amaliah Syafiin.
Menurut BAK, Bupati Maros Chaidir Syam, berhasil menggerakkan semua elemen pegiat literasi, Ormas perempuan, Ormas Pemuda, Ormas Keagamaan, Kampus, Satuan Pendidikan, masjid, pondok pesantren, majelis taklim AMTI Maros dan Satuan keluarga untuk bersinergi dan berkolaboratif memajukan gerakan membaca dan gerakan literasi di Kab. Maros.
Sebagai figur pemimpin, Chaidir Syam menyadari betul bahwa untuk membangun kawasan literasi di Kabupaten Maros, pertama-tama harus melibatkan kaum ibu.
Dan sebagai bukti, kata Penulis Ratusan buku tokoh-tokoh nasional dan daerah ini, Bupati Maros membentuk Bunda Baca dan Bunda Literasi Kabupaten Maros. Saat ini, kata BAK, Chaidir Syam mendorong dan membangun prakarsa masyarakat perlunya hadir perpustakaan di setiap masjid dan pesantren.
Dengan hadirnya perpustakaan di setiap masjid dan pesantren mempercepat akselerasi tumbuhnya gerakan membaca dan di menulis di berbagai lini. Caranya, kata BAK mendorong gerakan satu santri satu menulis atau satu masjid satu perpustakaan.
STIA Abdul Haris menjalankan program pengabdian masyarakat, “Literasi Berbasis Masjid”. Sekaligus dukungan bagi program IKA BKPRMI Maros yang memprogramkan “Satu Masjid Satu Perpustakaan”
Sebagian artikel ini telah terbit sebelumnya di tautan: https://www.narasimakassar.com/2023/07/31/chaidir-syam-bangun-ekosistem-membaca-dan-menulis-dari-masjid-dan-pesantren/