Abdulharis.ac.id, Maros – Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Majelis Daerah Maros menyatakan kesiapannya untuk menjadi bagian dari program penanaman pohon bakau di Desa Ampekale, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros.
Program ini merupakan prakarsa Fakultas Pendidikan dan Keguruan Universitas Muslim Maros (UMMA).
Program penanaman pohon bakau ini bertujuan untuk melestarikan ekosistem mangrove yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, mencegah abrasi pantai, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Program ini juga sejalan dengan visi KAHMI MD Maros untuk memberikan sumbangsih nyata bagi pembangunan daerah.
Koordinator Presidium KAHMI MD Maros, Nurhasan, mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian KAHMI MD Maros terhadap isu lingkungan dan sosial.
“Kami siap berkolaborasi dengan perguruan tinggi dan pihak-pihak terkait untuk melaksanakan program ini. Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat Desa Ampekale,” ujarnya.
Nurhasan meneruskan bahwa program ini juga merupakan wujud dari implementasi nilai-nilai HMI yang telah ditanamkan kepada para alumni.
“Kami ingin meneruskan semangat HMI yang tidak hanya berkutat di ranah intelektual, tetapi juga aktif berkontribusi di ranah sosial. Kami ingin menjadi agen perubahan yang positif bagi daerah kami,” tuturnya.
Program penanaman pohon bakau ini rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2023. KAHMI MD Maros akan mengajak para alumni HMI yang berasal dari berbagai latar belakang profesi dan organisasi untuk berpartisipasi dalam program ini. Selain itu, KAHMI MD Maros juga akan melibatkan masyarakat setempat sebagai mitra dalam menjaga keberlanjutan program ini.
Persetujuan tersebut disampaikan Ismail Suardi Wekke, Komite Saintifik SEA-AFSID 2023 setelah dilakanakan pada tahun sebelumnya 2022.
“Kita meneruskan kegiatan ini, setelah sukses pada tahun lalu, terima kasih pada KAHMI MD Maros yang telah bersedia menjadi bagian dari kerjasama ini,” pungkas Ismail di Lasusua, enin, 6 Juni 2023.