Abdulharis.ac.id, Makassar – Dalam rangka meningkatkan kualitas perpustakaan di Kabupaten Maros, Dewan Pendidikan Kabupaten Maros bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Yapnas Jeneponto dan Karang Taruna Bontoa mengadakan kegiatan diklat perpustakaan sepanjang bulan suci Ramadan 1444 H.
Kegiatan ini mengundang Dr. Andi Ibrahim, S.Ag., S.S, M.Pd., Wakil dekan Bidang Akademik Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Alauddin Sebagai fasilitator.
Andi Ibrahim, penulis buku Manajemen dan Administrasi Perpustakaan, mengatakan bahwa diklat perpustakaan adalah salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi pustakawan di era digital.
Menurutnya, pustakawan harus terus belajar dan mengikuti perkembangan ilmu perpustakaan dan kearsipan, serta mampu mengelola dan menyajikan informasi yang relevan dan bermanfaat bagi pemustaka.
“Diklat perpustakaan adalah kegiatan pembelajaran yang sistematis dan berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional pustakawan. Diklat perpustakaan juga dapat membantu pustakawan untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, dan kolaborasi dalam memberikan layanan perpustakaan yang berkualitas,” ujar Andi Ibrahim usai diklat online.
Andi Ibrahim menambahkan bahwa diklat perpustakaan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh pustakawan di lapangan. Ia menyarankan agar pustakawan dapat memilih diklat perpustakaan yang sesuai dengan bidang keahlian, minat, dan tujuan karir mereka.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar pustakawan tidak hanya mengandalkan diklat perpustakaan sebagai sumber belajar, tetapi juga harus aktif mencari informasi dan berbagi pengalaman dengan sesama pustakawan.
“Salah satu aktivitas sejak tahun lalu adalah kolaborasi dengan Karang Taruna Bontoa. Di sini, pustakawan dapat menemukan informasi tentang diklat perpustakaan, berdiskusi dengan narasumber dan peserta diklat lainnya, serta mengakses sumber daya perpustakaan yang bermutu,” tutur Andi Ibrahim.
Andi Ibrahim adalah seorang praktisi dan akademisi di bidang perpustakaan dan kearsipan. Ia telah menulis beberapa buku tentang ilmu perpustakaan dan kearsipan, antara lain Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan (2015), Manajemen dan Administrasi Perpustakaan (2021), dan Ilmu Informasi: Konsep, Teori, dan Aplikasi (2022).
Koordinator program Ismail Suardi Wekke, Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Maros yang juga Ketua STIA Abdul Haris Makassar, menyampaikan bahwa ini merupakan kolaborasi dalam mendukung transformasi Perpustakaan berbasis inklusi.
Diklat perpustakaan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi tenaga perpustakaan dalam mengelola dan memberikan layanan perpustakaan yang berkualitas dan bermutu.
Diklat perpustakaan juga diharapkan dapat berkontribusi dalam mengembangkan literasi dan budaya baca di masyarakat, khususnya di lingkungan sekolah.
Kegiatan diklat dilaksanakan setiap Jumat pukul 14.00-16.00, kecuali sesi terakhir yang dilaksanakan Selasa, di jam yang sama. Kegiatan diklat meliputi materi tentang standar nasional perpustakaan, pengelolaan koleksi perpustakaan, layanan referensi perpustakaan, promosi dan kerjasama perpustakaan, serta pengembangan literasi dan budaya baca.
Peserta diklat adalah tenaga perpustakaan dari berbagai jenis perpustakaan di Kabupaten Maros, seperti perpustakaan sekolah, perpustakaan desa, perpustakaan umum, dan perpustakaan khusus. Peserta diklat juga melibatkan pengurus dan anggota karang taruna baik dari kecamatan maupun dari desa.
Diklat perpustakaan ini merupakan program kerja Dewan Pendidikan Kabupaten Maros dan Karang Taruna Bontoa dalam upaya mengembangkan literasi dan budaya baca di masyarakat.
Dewan Pendidikan Kabupaten Maros berkomitmen untuk mendorong wujudnya pustakawan yang profesional di Kabupaten Maros. Hal ini diungkapkan oleh Ismail Suardi Wekke, Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Maros yang juga Ketua STIA Abdul Haris Makassar.
“Pustakawan adalah ujung tombak dalam memberikan layanan perpustakaan yang berkualitas dan bermutu kepada masyarakat. Oleh karena itu, pustakawan harus memiliki kemampuan dan kompetensi yang sesuai dengan standar nasional dan kebutuhan pengguna. Dewan Pendidikan Kabupaten Maros berperan dalam memberikan dukungan dan fasilitasi bagi pustakawan untuk mengikuti diklat perpustakaan yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Perpusnas,” kata Ismail.
Ismail menambahkan bahwa diklat perpustakaan tidak hanya bermanfaat bagi pustakawan, tetapi juga bagi masyarakat pengguna perpustakaan. “Dengan mengikuti diklat perpustakaan, pustakawan dapat meningkatkan kualitas layanan perpustakaan yang dapat memenuhi kebutuhan informasi dan pengetahuan masyarakat. Diklat perpustakaan juga dapat berkontribusi dalam mengembangkan literasi dan budaya baca di masyarakat, khususnya di lingkungan sekolah,” ujarnya.
Dewan Pendidikan Kabupaten Maros berkolaborasi dalam menyelenggarakan diklat perpustakaan bagi tenaga perpustakaan di Kabupaten Maros. Dewan Pendidikan Kabupaten Maros bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Yapnas Jeneponto, Karang Taruna Bontoa, dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Abdul Haris dalam mengadakan kegiatan diklat perpustakaan sepanjang bulan suci Ramadan 1444 H.
Dr. Hartina Fattah, Ketua STAI Yapnas Jeneponto, mengatakan bahwa kerjasama ini merupakan bentuk sinergi antara lembaga pendidikan tinggi dan lembaga masyarakat dalam meningkatkan kualitas perpustakaan di Kabupaten Maros.
“STAI Yapnas Jeneponto memiliki komitmen untuk berpartisipasi dalam pengembangan perpustakaan di Kabupaten Maros,” kata Hartina.
Misbahuddin Nur, SE, Ketua Karang Taruna Bontoa, menambahkan bahwa kerjasama ini juga merupakan bentuk kontribusi Karang Taruna Bontoa dalam mengembangkan literasi dan budaya baca di masyarakat.
“Karang Taruna Bontoa memiliki visi untuk menjadi wadah pengembangan potensi pemuda yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing. Salah satu caranya adalah dengan mendukung kegiatan diklat perpustakaan yang dapat meningkatkan kualitas layanan perpustakaan kepada masyarakat, khususnya pemuda,” ujarnya.
Diklat perpustakaan merupakan salah satu program kerja Dewan Pendidikan Kabupaten Maros dan Karang Taruna Bontoa dalam upaya mengembangkan literasi dan budaya baca di masyarakat.
Kegiatan diklat dilaksanakan sepanjang bulan suci Ramadan 1444 H dengan melibatkan tenaga perpustakaan dari berbagai jenis perpustakaan di Kabupaten Maros.