Abdulharis.ac.id, Makassar – Wafatnya tokoh pendidikan, ulama perempuan, dan juga mantan pimpinan UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Andi Rasdiyanah, menjadi kehilangan pelbagai kalangan di Makassar, dan juga Indonesia.
Perempuan yang diamanahkan menjadi rektor, kemudian dirjen, dan juga direktur pasca sarjana, merupakan guru bagi banyak orang. Ini menjadi ingatan bersama bagi alumnus IAIN, dan juga berikutnya UIN Alauddin.
Posisinya sebagai guru, dan juga tokoh perempuan dalam pendidikan menjadi cerminan bahwa kini isu jender bukanlah masalah dalam masyarakat Indonesia. Jabatan-jabatan, mulai dari tingkat kepala desa, sampai pada presiden, diamanahkan juga kepada perempuan.
Bahkan di perguruan tinggi Islampun juga demikian. Kesempatan yang sama diberikan kepada perempuan, tanpa dibedakan dengan laki-laki. Kecuali, pada soal kemampuan dan prestasi.